Laman

Kamis, 07 Januari 2010

REDUP

Redup cahaya di hati
Terkulai jiwa, remuk dan mati rasa
Bahkan setetes cinta tak mampu usap luka
Luka ini lukamu
Luka ini lukaku
Mencoba bertahan di simpang jalan
Saat engkau menyeka air mata “Selamat berpisah”
“Beri sedikit waktu” Kataku
Tapi kau tetap berlalu
Satu pentas ditutup setelah redup
Sisakan derita-derita bagi pemujanya
Sisakan luka-luka bagi hambanya
Apa ini?
Mengapa kini?
Cinta? Kita sama tak mengerti
Satu pentas ditutup setelah redup