Laman

Kamis, 24 Juni 2010

PUISIKU

Puisiku puisi kehidupan
Bukan ucapan di ujung lidah
Bukan tulisan di atas kertas
Puisiku puisi kenyataan
Kata-katanya adalah perbuatan
Bahasanya adalah bahasa diam
Kutulis bait demi bait puisiku dengan gerak tubuh
Hurup-hurupnya adalah tatapan mata, debaran hati dan denyut nadi
Maka berbahagialah bagi siapapun yang dapat membaca puisiku
Karena diam adalah bahasa terdalam
Puisiku puisi kehidupan
Puisiku puisi kenyataan
Terberkatilah bagi siapapun yang dapat mengambil hikmah
Karena nanti di padang ma’syar puisiku akan dibacakan