Laman

Rabu, 03 Agustus 2011

Penyesalan Tiada Akhir

Wanita berkerudung di mega langit senja
Kupanggil, ia tidak bergeming, tak juga berpaling
Ingin kugapai, ingin kurengkuh
Semakin kukejar semakin ia menjauh
Kucoba menghapus dari ingatan
Semakin mencoba, semakin ia menjelma jadi raksasa
Aku mulai lelah
Kubacakan puisi untuk menghibur diri sendiri
Yang keluar dari mulutku bukan kata tapi erang kesakitan
Aku runtuh dan terjatuh
Wahai wanita berkerudung di mega langit senja
Andai kesempatan berkali-kali datang dan bisa diraih
Andai roda sang waktu bisa diputar berbalik arah
Andai kita bisa mengubah alur sejarah
Pasti kini kita tidak akan terluka
Tapi kini yang tersisa hanya batu nisan
Dengan namaku bersimbah air matamu
Dengan nisanmu di samping kuburku