Laman

Jumat, 26 Agustus 2016

Waktu Sebelum Subhu

Kau terperangkap di sisa malam yang lalu
Kau tak tahu pada siapa ‘kan mengadu
Pada angin, lintang-lintang, awan atau sisa hujan tadi malam
Kemudian seakan terdengar suara genderang perang yg ditabuh bertalu-talu saat
deru nafas memburu menahan nafsu, amarah, dendam dan ambisi tak tergapai
membaur, memantul, membuat hati yg sesak semakin rusak
Dan suara kebisingan dari arah yg terduga, berjuta-juta harapan, menjejali hati dan pikiran seakan mudah jadi nyata
Kemudian ketika suara azan memanggil
Mengisi kekosongan jiwa atau menangisi
Kau terpaku dalam keheningan, membeku dalam hilang akal.

Waktu sebelum subhu,
Diatas sejadah usang
Dalam sujud yang entah atasnama siapa, atau apa
Kutahu kau menangis
Air matamu bagai hujan deras tadi malam
Entah apa yang kau tangisi atau untuk siapa
Sisa hujan semalam sisakan gerimis, seperti tangisan atas jiwa yg gelisah diatas sejadah usang
Kutahu dalam bisik lirih do'a-do'amu, kau ingin mati muda
Bukan karena putus akan rahmatNya di dunia, tapi karena kerinduanmu padaNya.

Jakarta 17 juni 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar